CLICK HERE FOR BLOGGER TEMPLATES AND MYSPACE LAYOUTS

Kamis, 07 Januari 2010

kegiatan eksplorasi gas bumi

Kegiatan eksplorasi dan pengembangan lapangan panas bumi yang dilakukan dalam usaha mencari sumberdaya panas bumi, membuktikan adanya sumberdaya serta memproduksikan dan memanfaatkan fluidanya dilakukan dengan tahapan sebagai berikut :

  1. Eksplorasi pendahuluan atau Reconnaisance survei

  2. Eksplorasi lanjut atau rinci (Pre-feasibility study)

  3. Pemboran Eksplorasi

  4. Studi kelayakan (Feasibility study)

  5. Perencanaan

  6. Pengembangan dan pembangunan

  7. Produksi

  8. Perluasan

  1. EKSPLORASI PENDAHULUAN (RECONNAISANCE SURVEY)

Eksplorasi pendahuluan atau Reconnaisance survey dilakukan untuk mencari daerah prospek panas bumi, yaitu daerah yang menunjukkan tanda-tanda adanya sumberdaya panas bumi dilihat dari kenampakan dipermukaan, serta untuk mendapatkan gambaran mengenai geologi regional di daerah tersebut.

Secara garis besar pekerjaan yang dihasilkan pada tahap ini terdiri dari :

  1. Studi Literatur

  2. Survei Lapangan

  3. Analisa Data

  4. Menentukan Daerah Prospek

  5. Spekulasi Besar Potensi Listrik

  6. Menentukan Jenis Survei yang Akan Dilakukan Selanjutnya

  1. Studi Literatur

Langkah pertama yang dilakukan dalam usaha mencari daerah prospek panas bumi adalah mengumpulkan peta dan data dari laporan-lapaoran hasil survei yang pernah dilakukan sebelumnya di daerah yang akan diselidiki, guna mendapat gambaran mengenai geologi regional, lokasi daerah dimana terdapat manifestasi permukaan, fenomena vulkanik, geologi dan hidrologi di daerah yang sedang diselidiki dan kemudian menetapkan tempat-tempat yang akan disurvei. Waktu yang diperlukan untuk pengumpulan data sangat tergantung dari kemudahan memperoleh peta dan laporan-laporan hasil survei yang telah dilakukan sebelumnya, tetapi diperkirakan akan memerlukan waktu sekitar 1 bulan.

  1. Survei Lapangan

Survei lapangan terdiri dari survei geologi, hidrologi dan geokomia. Luas daerah yang disurvei pada tahap ini umumnya cukup luas, yaitu sekitar 5000-20000 km2, tetapi bisa juga hanya seluas 5-20 km2 (Baldi, 1990). Survei biasanya dimulai dari tempat-tempat dimana terdapat manifestasi permukaan dan di daerah sekitarnya serta di tempat-tempat lain yang telah ditetapkan berdasarkan hasil kajian interpretasi peta topografi, citra landsat dan penginderaan jauh serta dari laporan-laporan hasil survei yang pernah dilakukan sebelumnya. Pada tahap ini survei dilakukan dengan menggunakan peralatan-peralatan sederhana dan mudah dibawa.

Survei lapangan dilakukan untuk mengetahui secara global formasi dan jenis batua, penyebaran batuan, struktur geologi, jenis-jenis manifestasi yang terdapat di daerah tersebut besertas karakteristiknya, mengambil sampel fluida melakukan pengukuran temperatur, pH, dan kecepatan air.

Waktu yang diperlukan untuk survei lapangan sangat tergantung dari kondisi geologi dan luas daerah yang akan diselidiki, kuantitas dan kualitas data yang telah ada serta junlah orang ayng terlibat dalam penyelidikan. Survei lapangan reconnaisab\nce yang dilakukan pada satu daerah biasanya ± 2 minggu sampai 1 bulaln, dilanjutkan dengan survei detail selama 3-6 bulan.

Di beberapa negara waktu yang diperlukan untuk survei lapangan ada yang lebih lama. Menurut Baldi (1990), bila kuantitas dam kualitas data yang telah ada cukup baik serta daerah yang akan diselidiki tidak terlaullu luas, maka survei lapangan mungkin hanya memerlukan waktu sekitar 1-2 bulan. Akan tetapi, bila data yang ada sangat terbatas dan daerah yang akan diselidiki cukup luas, maka survey lapangan dan analisis data akan memakan waktu beberapa bulan sampai satu tahun.

  1. Analisis dan Interpretasi Data

Data dari survei sebelumnya serta dari hasil survei lapangan dianalisis untuk mendapatkan gambaran (model) mengenai regional geologi dan hidrologi di daerah tersebut. Dari kajian data geologi, hidrologi dan geokimia ditentukan daerah prospek, yaitu daerah yang menunjukkan tanda-tanda adanya sumberdaya panas bumi. Dari hasil analisis dan interpretasi data juga dapat diperkirakan jenis reservoir, temperatur reservoir, asal sumber air, dan jenis batuan reservoir.

  1. Spekulasi Besar Sumberdaya Panasbumi

Pada tahap ini data mengenai reservoir masih sangat terbatas. Meskipun demikian, seringkali para ahli geothermal diharapkan dapat “berspekulasi” mengenai besarnya sumberdaya panasbumi di daerah yang diselidiki. Jenis dan temperatur reservoir dapat diperkirakan. Luas prospek pada tahapan ini dapat diperkirakan dari penyebaran manifestasi permukaan dan pelamparan struktur geologinya secara global, tetapi selama ini hanya ditentukan dengan cara statistik (rata-rata luas prospek).

Pada tahap ini sudah dapat ditentukan apakah prospek yang diteliti cukup baik untuk dikembangkan selanjutnya apakah survey rinci pwerlu dilakukan atau tidak. Apabila tidak, maka daerah yang diteliti ditinggalkan.

  1. EKSPLORASI LANJUT ATAU RINCI (PRE-FEASIBILITY STUDY)

Tahap kedua dari kegiatan eksplorasi adalah tahap ‘pre-feasibility study’ atau tahap survey lanjut. Survei yang dilakukan terdiri dari survei geologi, geokimia dan geofisika. Tujuan dari survei tersebut adalah :

  • Mendapatkan informasi yang lebih baik mengenai kondisi geologi permukaan dan bawah permukaan

  • Mengidentifikasi daerah yang “diduga” mengandung sumberdaya panasbumi.

Dari hasil eksplorasi rinci dapat diketahui dengan lebih baik mengenai penyebaran batuan, struktur geologi, daerah alterasi hydrothermal, geometri cadangan panas bumi, hidrologi, system panasbumi, temperatur reservoir, potensi sumberdaya serta potensi listriknya.

Untuk mencapai tujuan tersebut diatas, survei umumnya dilakukan di tempat-tempat yang diusulkan dari hasil survei pendahuluan. Luas daerah yang akan disurvei tergantung dari keadaan geologi morfologi, tetapi umumnya daerah yang disurvei adalah sekitar 500-1000 km2, namun ada juga yang hanya seluas 10-100 km2.

Waktu yang diperlukan sangat tergantung pada luas daerah yang diselidiki, jenis-jenis pengujian yang dilakukan serta jumlah orang yang terlibat. Bila sumberdaya siperkirakan mempunyai temperature tinggi dan mempunyai potensi untuk pembangkit listrik biasanya luas daerah yang diselidiki cukup luas, sehingga untuk menyelesaikan tahap pre-feasibility study (survei lapangan, interpretasi dan analisis data, pembuatan model hingga pembuatan laporan) diperlukan waktu sekitar ± satu tahun.

Ada dua pendapat mengenai luas daerah yang diselidiki dan waktu yang diperlukan untuk eksplorasi rinci di daerah yang sumberdayanya diperkirakan mempunyai termperatur sedang. Sekelompok orang berpendapat bahwa apabila sumberdaya mempunyai temperatur sedang, maka dengan pertimbangan ekonomi luas daerah yang diselidiki bisa lebih kecil dan didaerah tersebut cukup hanya dilakukan satu jenis survey geofisika saja. Dengan demikian waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan tahap pre-feasibility study menjadi lebih pendek, yaitu hanya beberapa bulan saja. Sementara kelompok lain berpendapat bahwa untuk daerah panasbumi dengan tingkatan prospek lebih rendah (sedang) dan akan dikembangkan justru memerlukan survey yang lebih lengkap dan lebih teliti untuk menghindarkan terlalu banyaknya kegagalan pemboran.

  1. Survei Geologi Lanjut/Rinci

Survei geologi umumnya yang pertama dilakukan untuk memahami struktur geologi dan stratigrafi maka survei geologi rinci harus dilakukan di daerah yang cukup luas.

Lama waktu penyelidikan tergantung pada luas daerah yang diselidiki serta jumlah orang yang terlibat dalam penyelidikan, tetpi hingga penulisan laporan biasanya diperlukan sekitar 3-6 bulan.

Survei geologi ini bertujuan untuk mengetahui penyebaran batuan secara mendatar maupun secara vertikal, struktur geologi, tektonik dan sejarah geologi dalam kaitannya dengan terbentuknya suatu sistem panas bumi termasuk memperkirakan luas daerah prospek dan sumber panasnya.

  1. Survei Geokimia Lanjut

Pekerjaan yang dilakukan pada suatu survei geokimia lanjut pada dasarnya hamper sama dengan pada tahap survei pendahuluan, tetapi pada tahap ini sampel harus diambil dari semua manifestasi permukaan yang ada di daerah tersebut dan di daerah sekitarnya untuk dianalisis di tampat pengambilan sampel dan atau di laboratorium. Analisis geokimia tidak hanya dilakukan pada fluida tau gas dari manifestasi panas permukaan, tetapi juga pada daerah lainnya untuk melihat kandungan gas dan unsure-unsur tertentu yang terkadanga dalam tanah yang terbentuk karena aktivitas hydrothermal. Selain itu juga perlu dibuat manifestasi permukaan, yaitu peta yang menunjukkan lokasi serta jenis semua manifestasi panas bumi di daerah tersebut.

Hasil analisis kimia fluida dan isotop air dan gas dari seluruh manifestasi panas permukaan dan daerah lainnya berguna untuk memperkirakan sistem dan temperature reservoir, asal sumber air, karakterisasi fluida dan sistem hidrologi di bawah permukaan.

Hasil analisis air dapat juga digunakan untuk memperkirakan problema-problema yang munkin terjdadi (korosi dan scale) apabila fluida dari sumberdaya panas bumi tersebut dimanfaatkan dikemudian hari.

  1. Survei Geofisika

Survei geofisika dilakukan setelah survei geologi dan geokimia karena biayanya lebih mahal. Dari sember geologi dan geokimia diusulkan daerah-daerah mana saja yang harus disurvei geofisika. Survei geofisika dilakuakn untuk mengetahui sifat fisik batuan mulai dari permukaan hingga kedalaman beberapa kilometer di bawah permukaan. Dengan mengetahui sifat fisik batuan maka dapat diketahui daerah tempat terjadinya anomali yang dosebabkan oleh sistem panas buminya dan lebih lanjut geometri prospek serta lokasi dan bentuk batuan sumber panas dapat diperkirakan.

Ada beberapa jenis survei geofisika, yaitu :

  1. Survei resistivity

  2. Survei gravity

  3. Survei magnetic

  4. Survei Macro Earth Quake (MEQ)

  5. Survei aliran panas

  6. Survei Self Potential

Pemilihan jenis survei tergantung dari keadaan geologi dan struktur di daerah yang akan diselidiki, serta batasan anggaran untuk pengukuran di lapangan dan intrepetasi data.

Survei geofisika yang pertama kali dilakukan umumnya adalah survei resistivity–Schlumberger, gravity dan magnetic karena perlatannya mudah didapat dan biayanya murah. Dari ketiga survei geofisika ini diusulkan daerah prospek panas bumi untuk disurvei lebih detail dengan metoda yang lebih mahal yaitu magnetotelluric (MT) atau Control Source Audio (CSMT) untuk melihat struktur fisik batuan dengan kedalaman yang jauh lebih dalam dari maksimum kedalaman yang dicapai oleh metode Schlumberger yang hanya mampu untuk mendeteksi kedalaman sampai beberapa ratus meter saja.

  1. Survei Geografi

Selain survei geologi, geokimia, dan geofisika, pada tahap ini biasanya dilakuakn survei geografi dan survei lainnya untuk mendapatkan informasi mengenai status lahan, distribusi kemiringan lereng, prasarana jalan, fasilitas listrik, air, kominaksi yang tersedia, jumlah dan kepadatan penduduk.

  1. Analisis dan Interpretasi Data

Dari hasil kajian data diharapkan akan diperoleh gambaran atau “model awal” mengenai sistem panasbumi di daerah yang diselidiki, yang dapat digunakan sebagai dasar untuk menentukan target dan lokasi sumur eksplorasi serta membuat program pemboran.

Model system panasbumi harus mengikutsertakan karakteristik litologi, stratigrafi, hidrologi, atau pola sirkulasi fluida, perkiraan sumber panas dan temperatur dalam reservoir serta sistem panas buminya. Model harus dibuat mulai dari permukaan hingga kedalaman 1 – 4 km. selain itu dari pengkajian data dapat diperkirakan besarnya potensi sumber daya (resources), cadangan (recoverable reserve), dan potensi listrik panas bumi di daerah yang diduga mengandung panasbumi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar